The Role Of The Cilegon City Goverment and Fkub In Preventing Intolerance Among Religious Communities

Main Article Content

Muhammad Abdul Aziz
Ratna Sari Dewi
Dinar Sugiana Fitrayadi

Abstract

This research aims to investigate how the Cilegon City Government and the Forum for Interfaith Harmony (FKUB) collaborate in designing, implementing, and evaluating programs to maintain interfaith harmony and prevent religious intolerance. Data were collected through policy document analysis and in-depth interviews with officials from Kesbangpol, FKUB, and the Cilegon City Ministry of Religious Affairs Office using a qualitative descriptive technique. The conclusions drawn from this study include goal-setting techniques, formulation of the existing situation, identification of barriers and facilitators, and development of activity plans. Implementation of the program involves disseminating regulations, convening meetings with religious leaders, establishing youth forums, and organizing interfaith community coordination meetings. According to program evaluation, the interfaith harmony index for Cilegon City in 2022 achieved a score of 79.71 points, surpassing the target of 68.74 points and also exceeding the national average interfaith harmony index of 72.39 points. These findings imply the potential to enhance understanding and preventive actions in promoting harmony among religious communities.

Article Details

How to Cite
Aziz, M. A., Dewi , R. S. ., & Fitrayadi, D. S. (2024). The Role Of The Cilegon City Goverment and Fkub In Preventing Intolerance Among Religious Communities. PROVIDER JURNAL ILMU PEMERINTAHAN, 3(1), 38–56. Retrieved from https://ejurnal.unisan.ac.id/index.php/projip/article/view/808
Section
Articles
Author Biographies

Muhammad Abdul Aziz, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,Banten, Indonesia

Ratna Sari Dewi , Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Dinar Sugiana Fitrayadi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

References

Ali, Y. F. (2017). Upaya Tokoh Agama Dalam Mengembangkan Sikap Toleransi Antarumat Beragama. Untirta Civic Education Journal Vol. 2 No. 1,, 91-112.

Anwar, M. K. (2018). Dialog Antar Umat Beragama di Indonesia. Jurnal Dakwah, Vol. 19, No. 1, 89-107.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Asrori, M. (8. September 2022). Indeks KUB 2022 Sebut Kerukunan Umat Beragama Tetap Terpelihara. Noudettu osoitteesta balitbangdiklat.kemenag.go.id: https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/indeks-kub-2022-sebut-kerukunan-umat-beragama-tetap-terpelihara

Budiman, H. (2020). Spektrum Toleransi/ Intoleransi: Dari Demokrasi sampai Tribalisme Media Sosial. Teoksessa C. Pamungkas ;& Y. S. Permana, Intoleransi dan Politik Identitas Kontemporer di Indonesia (ss. 21-45). Jakarta: LIPI Press.

Burhani, A. N. (2020). Agama, Kultur (In)Toleransi, dan Dilema Minoritas di Indonesia . Jakarta: LIPI Press.

Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Elyas, A. H.;Iskandar, E.;& Suardi. (2020). Inovasi Model Sosialisasi Peran Serta Masyarakat Kecamatan Hamparan Perak Dalam Pemilu. Jurnal Warta Edisi 63, Volume 14, Nomor 1, 137-149.

Friedmann, J. (1987). Planning in the Public Domain: From Knowledge . Princeton: Princeton University Press. .

Hakam, S. (2020). Banten: di Antara Toleransi dan Intolerans. Teoksessa C. Pamungkas ;& Y. S. Permana, Intoleransi dan Politik Identitas Kontemporer di Indonesia (ss. 103-132). Jakarta: LIPI Press.

Halim, A. (2015). Pluralisme dan Dialog Antar Agama. TAJDID Vol. XIV, No. 1, 35-62.

Handoko, T. H. (2012). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Herdiana, D. (2018). Sosialisasi Kebijakan Publik : Pengertian dan Konsep Dasar . Jurnal Ilmiah Wawasan Insan Akademik, Volume I, Nomor 3, 13-26.

Ihsani, I. F.;& Hasani, I. (2021). Laporan Indeks Kota Toleran(IKT) 2021. Jakarta: SETARA Institute.

Ismail, I. (2018). Memaknai Ekstremisme Kekerasan. Teoksessa A. Mudzakkir;I. Ismail;M. I. Ekayanti;M. Hafiz;& S. D. Aliah, Menghalau Ekstremisme (ss. 11-46). Jakarta: Wahid Foundation.

Kertonegoro, S. (1994). Manajemen Organisasi. Jakarta: Widya Press Jakarta.

Moleong, L. J. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Riansyah, A.;Mulyani, M.;AL-Giffari, M. F.;Akbar, S. F.;& Hulailah, S. (2021). Faktor Penolakan Pembangunan Gereja Oleh Masyarakat di Kota . International Journal of Demos (IJD),Volume 3, Issue 1, 43-52.

Setara Institute. (2020). Intoleransi Semasa Pandemi:Laporan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan 2020. Jakarta: Pustaka Masyarakat Setara.

Sila, A. (14. Desember 2019). Kemenag: Indeks Kerukunan dari Tahun ke Tahun Kategori Tinggi. Noudettu osoitteesta Kementrian Agama Republik Indonesia: https://kemenag.go.id/nasional/kemenag-indeks-kerukunan-dari-tahun-ke-tahun-kategori-tinggi-3i3bb5

Taufiqurokhman. (2008). Konsep dan Kajian Ilmu Perencanaan. Jakarta: Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama.

Tiar, A. (23. April 2022). Ini Alasan MBB Ingin Gelar Aksi Tolak Pembangunan Gereja di Kota Cilegon. Noudettu osoitteesta Kilat.com: https://www.kilat.com/news/nasional/47107/ini-alasan-mbb-ingin-gelar-aksi-tolak-pembangunan-gereja-di-kota-cilegon/

Ulum, R.;& Muntafa, F. (2019). Survei Indeks Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Tahun 2018. Jakarta: Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan.