Desain Kawasan Objek Wisata Pantai Boroko Di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi

Authors

  • Moh Kurniawan Tanaijo Universitas Ichsan Gorontalo
  • Evi Sunarti Antu Universitas Ichsan Gorontalo
  • Suleman Rauf Universitas Ichsan Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.37195/venustashome.v4i1.1169

Abstract

Perancangan ini bertujuan untuk merancang sebuah kawasan wisata pantai yang ada di Boroko Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dengan menggunakan sebuah pendekatan arsitektur ekologi. Penelitian dalam perancangan ini dilaksanakan melalui metode observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Data yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk mengembangkan sebuah rancangan kawasan wisata pantai. Sebelum proses perancangan, dilakukan tahap penyusunan konsep pendekatan yang bertujuan untuk menghasilkan representasi visual dari rancangan kawasan wisata pantai tersebut. Perancangan kawasan wisata pantai Boroko dengan luas lahan 3 ha bertujuan menata site, sistem sirkulasi, sistem utilitas, sistem struktur dan sarana prasarana yang sesuai dengan arsitektur ekologi. Arsitektur ekologi merupakan gaya arsitektur yang memperhatikan lingkungan disekitarnya baik manusia, tumbuhan, dan hewan, serta meminimalisir pemakaian energi sumber daya yang tidak diperbaharui agar bertahan lebih lama. Pendekatan arsitektur ekologi pada perancangan kawasan objek wisata pantai Boroko yaitu memanfaatkan bukaan pada jendela sebagai pencahayaan alami, sistem penghawaan alami, sistem pengolahan sampah dan limbah, agar memberikan kawasan wisata pantai yang nyaman dan lebih dekat dengan alam tanpa merusak lingkungan sekitarnya.

References

Anwar. (2017). Perancangan Kawasan Wisata Tepian Sungai Studi Kasus Pada Area Jembatan Kembar Sungguminasa - Gowa. 184.

Adisasmita, Raharjo. Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang. Yogyakarta: Graha Ilmu.2010

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Kondisi Fisik Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Di akses bps.bolmut. Desember 2023.

CHING, F. D. (2008). Arsitektur Bentuk, ruang, dan tatanan. Penerbit Eirlangga.

Darmawan, D. (2019). Pengaruh Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Ansilari Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Pantai Gemah Kabupaten Tulungagung. Jim, 8(1), 51.

Dinas Pariwisata Kabupaten Bolangg Mongondow Utara, (2022). Jumlah Kunjungan Wisatawan. di akses pada tanggal 27 Desember 2023.

Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Kabupaten Bolangg Mongondow Utara Tahun 2017. di akses pada tanggal 15 juni 2024

Hutagalung, M. O. R. (2022). Analisis Kejadian Hujan Lebat Berdasarkan Kondisi Atmosfer dan Citra Satelit Himawari-8 (Studi Kasus Kab. Bolaang Mongondow Utara, 4 Maret 2020). Jurnal Penelitian Fisika Dan Terapannya (JUPITER), 3(2), 33. https://doi.org/10.31851/jupiter.v3i2.6995

Ii, B. A. B. (1997). Bab ii kajian literatur pariwisata dan pengaruh pariwisata terhadap perekonomian. 10, 41–70.

Lynch, Kevin. (1960). The Image of the City.Cambridge, MA: MIT Press.

M, T. (2014). Bab Ii Tinjauan Pustaka 2.1 Pariwisata Dan Ekowisata 2

Marrioti. (2019). Pengertian dan Jenis Pariwisata. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699

Putro, A. S., Ashadi, & Hakim, L. (2018). Penerapan konsep arsitektur ekologi pada perangan kawasan wisata air Danau Sunter di Jakarta. Jurnal Arsitektur PURWARUPA, 2(2), 19–24

Undang-undang-nomor-10-tahun-2009-tentang- kepariwisataan. (n.d.).

Wowor, A. (2011). Pengembangan Pariwisata, Manfaat, dan Konflik. Pariwsata Bagi Masyarakat Lokal, 13–42. http://repository.uksw.edu/bitstream/123456 789/730/3/D_902009101_BAB II.pdf

Downloads

Published

2024-11-30

How to Cite

Tanaijo, M. K., Antu, E. S., & Rauf, S. (2024). Desain Kawasan Objek Wisata Pantai Boroko Di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi. Venustas : Jurnal Arsitektur, Sains Bangunan, Kota Dan Permukiman, 4(1), 43–49. https://doi.org/10.37195/venustashome.v4i1.1169

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>